...

Contoh dan Jenis Bisnis Ritel

√ Contoh dan Jenis Bisnis Ritel dalam Perkembangannya

Bisnis ritel bisa dibilang bisnis dengan cakupan pasar yang sangat luas karena target pasarnya luas yaitu konsumen akhir dalam rantai pasok. Karena itu, bisnis ini menjadi salah satu bisnis yang sangat potensial dan menguntungkan dalam jangka panjang.

Supaya lebih paham tentang sistem retailing dalam bisnis ritel, yuk kita bahas lebih lanjut seluk beluk bisnis ritel dan bagaimana cara jadi pemilik bisnis ritel cuma modal 1 juta.

Berbicara soal ritel atau retail kamu tentu saja sering mendengar istilah ini karena bisnis ritel adalah bisnis yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kita.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sering sekali bergantung dengan berbagai produk dari berbagai bisnis ritel karena retail atau pengecer adalah pihak yang berkaitan dengan konsumen akhir.

Bisnis ritel bisa dibilang bisnis dengan cakupan pasar yang sangat luas karena target pasarnya luas yaitu konsumen akhir dalam rantai pasok.

Karena itu, bisnis ini menjadi salah satu bisnis yang sangat potensial dan menguntungkan dalam jangka panjang.

Supaya lebih paham tentang sistem retailing dalam bisnis ritel, yuk kita bahas lebih lanjut seluk beluk bisnis ritel dan bagaimana potensi jangka panjang dari bisnis retail di Indonesia.

Apa Itu Ritel atau Retail?

Ritel atau retail adalah bagian akhir dari rantai suplai suatu produk, dimana ritel adalah kegiatan pemasaran suatu barang atau jasa kepada konsumen akhir yang akan menggunakan produk tersebut.

Dengan kata lain ritel adalah bisnis yang berkaitan dengan produk-produk yang akan dipakai langsung oleh pembelinya dan tidak akan dijual kembali.

Retail menjadi yang sangat penting dalam rantai suplai karena bisnis retail membantu konsumen menemukan produk yang kita butuhkan. Karena itu retail memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi terutama di dalam tahap konsumsi.

Apabila tidak ada ritel, kamu tentu bisa membayangkan betapa sulitnya kita menemukan produk yang kita butuhkan apabila harus mencari produsennya langsung dan harus membeli produk dengan jumlah yang besar.

Pengertian Bisnis Ritel

Bisnis ritel adalah pemasaran produk secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi.

Organisasi atau perseorangan yang menggeluti bisnis retail ini disebut juga sebagai pengecer. Biasanya produk yang dijual dalam satuan yang cenderung kecil.

Konsep dari bisnis retail yaitu ketika seorang retail membeli produk dalam jumlah besar dari pihak produsen, kemudian dijual secara grosir maupun eceran kepada pihak konsumen akhir. Proses ini termasuk ke dalam rantai pasokan produk.

Karena itu, bisnis retail juga disebut sebagai pengecer karena membantu konsumen akhir untuk mendapatkan produk secara satuan sehingga mereka menjadi pihak menjembatani antara produsen dan konsumen.

Sistem Bisnis Ritel

Pada dasarnya ritel merupakan pihak yang membeli atau menampung barang dari produsen dan menjualnya secara eceran atau satuan kepada konsumen akhir.

Dalam bisnis ritel, keuntungan didapatkan dari penjualan produk dengan harga satuan yang lebih tinggi dari harga beli dari produsen yang lebih murah karena dalam jumlah besar.

Selain breaking bulk, bisnis retail juga mempermudah konsumen mendapatkan berbagai produk konsumsi karena akses produk menjadi lebih. Kamu bisa bayangkan berapa banyak produsen yang harus kita datangi hanya untuk membeli kebutuhan sehari-hari kita.

Karena itu ritel menjadi bagian terdepan dan proses paling akhir dari kegiatan ekonomi yaitu konsumsi.

Peran Penting Ritel

Selain berperan sebagai perantara bagi produsen dengan konsumen, retail industry juga memiliki berbagai peran penting lain dalam kegiatan ekonomi, berikut beberapa peran ritel:

  • Meningkatkan economic-scale dalam produksi adanya ritel-ritel menjual produk secara eceran kepada konsumen membuat produsen bisa memproduksi secara massal atau dalam jumlah besar sehingga dapat memperkecil biaya produksi dari suatu produk.
  • Pemasaran produk bisnis ritel membantu suatu produk memasuki pasar karena ritel memiliki bagian penting dalam pemasaran karena ritel juga bertugas menarik konsumen untuk membeli suatu produk.
  • One-stop solution, salah satu peran penting peritel adalah membantu konsumen mendapatkan berbagai kebutuhan mereka dalam satu waktu. Karena itu bisnis ritel biasanya mengecer produk dari berbagai produsen sehingga mempermudah konsumen menemukan produk-produk yang mereka butuhkan.
  • Analisis pasar karena ritel merupakan pihak yang berinteraksi langsung dengan konsumen akhir sehingga ritel memiliki peran penting untuk mendapatkan informasi pasar yang akan membantu distributor dan produsen dapat melakukan beroperasi dengan lebih baik.

Jenis-jenis Bisnis Ritel

Bisnis jenis retail termasuk jenis bisnis yang beragam jenisnya. Hal ini lantaran produk dan jasa yang ditawarkan beragam sesuai dengan kebutuhan konsumen. Berikut beberapa jenis bisnis retail.

1. Berdasarkan Kepemilikan

Jenis bisnis retail berdasarkan kepemilikan terdapat tiga, yaitu:

a. Independent Retail Firm

Pengecer beroperasi secara independen dan tidak ada afiliasi (penggabungan). Contoh dari jenis ini diantaranya adalah warung, toko kelontong, pasar inpres, ruko, dan lain-lain.

b. Franchising/ Waralaba

Sistem pemasaran dimana suatu perusahaan (franchisor) memberikan hak kepada pengusaha lain (franchisee) untuk melakukan sistem usaha dengan cara yang telah ditentukan.

c. Corporate Chain

Kelompok usaha yang saling terkait dalam satu manajemen dan dimiliki oleh beberapa pemegang saham. Contohnya Department Store, Superstore, Spacialty Store, Pasar Swalayan.

2. Berdasarkan Produk

Jenis bisnis retail berdasarkan produk terbagi menjadi tiga, yaitu:

a. Product Retailing (Pengecer Produk)

  • Department Store (Toserba), yaitu perusahaan pengecer yang memiliki pegawai setidaknya 25 orang dan menjual pakaian dan peralatan rumah tangga sebanyak 20% atau lebih dari total penjualan.
  • Specialty Store, yaitu perusahaan pengecer yang fokus menjual jenis produk tertentu. Misalnya toko komputer, toko mainan anak, toko sepatu olah raga.
  • Catalog Showroom, yaitu pengecer yang menjual merek lokal dengan harga rendah dimana area perbelanjaannya kecil dan berdekatan dengan tempat pajangan ecerannya.
  • Food and Drug Retailer, yaitu pengecer yang menjual produk makanan/ minuman dan juga obat-obatan dalam jumlah besar dengan harga rendah.

b.Service Retailing (Pengecer Jasa)

  • Rented Goods Service, yaitu pengecer yang menyewakan produk-produk tertentu kepada konsumen dimana kepemilikan produk tetap ada pada retailer. Misalnya penyewaan apartemen, mobil, carpet cleaner, dan lainnya.
  • Owned Goods Service, yaitu pengecer yang menjual jasa reparasi/ perbaikan dan perawatan barang-barang tertentu. Misalnya jasa perbaikan (jam tangan, mobil, sepeda motor, komputer, dan lainnya), jasa perawatan taman, cuci mobil, dry cleaning, dan lainnya.
  • Non Goods Service, yaitu pengecer yang menjual jasa personal yang sifatnya intangible (tidak berbentuk produk fisik). Misalnya supir, tour guide, baby sitter, dan lainnya.

c. Non Store Retailing (Pengecer Bukan Toko)

  • Telephone & Media Retailer, yaitu pengecer yang menggunakan kontak melalui telepon (telemarketing) dan media periklanan seperti surat kabar, radio, televisi, dalam memberikan informasi dan membujuk konsumen untuk membeli produknya.
  • Mail Order, yaitu pengecer yang menawarkan produk-produknya melalui pos surat.
  • Vending Machines, yaitu alat yang digunakan untuk menjual produk tertentu. Misalnya mesin penjual minuman yang banyak terdapat di pasar swalayan, hotel, dan kantor-kantor.
  • Electronic Shopping, yaitu penjualan yang dilakukan pengecer dengan menggunakan perangkat TV, Komputer, dan jaringan internet.
  • Direct Selling, yaitu metode penjualan yang dilakukan pengecer secara langsung ke orang-orang tertentu melalui transaksi yang diawali dan diakhiri oleh tenaga penjual.

3. Berdasarkan Strategi Penetapan Harga

Sebagaimana toko pengecer pada umumnya, tiap-tiap retailer memiliki kebijakan masing-masing terkait harga produk. Mulai dari harga yang murah hingga mahal. Bahkan untuk beberapa produk bermerek yang sama, setiap dari retailer memiliki harga jual yang berbeda.

Beberapa pengecer menawarkan suatu produk dengan harga tinggi dan disertai pelayanan khusus yang menarik. Umumnya Specialty dan Department Store menerapkan cara seperti ini dalam memasarkan produknya.

Namun, beberapa pengecer lebih memilih menjual produk yang sama dengan harga yang lebih murah. Umumnya Discount Store menerapkan metode pemasaran seperti ini, yaitu menjual barang-barang rumah tangga dengan harga diskon.

4. Berdasarkan Lokasi

Retailer juga dapat dibedakan berdasarkan lokasinya. Beberapa di antaranya adalah;

  • Strip development (Mal strip), yaitu lahan komersial yang dikembangkan sehingga semua orang memiliki akses langsung ke jalan dan area parkir.
  • Down town central business districts, yaitu pusat bisnis dan komersial di suatu kota. Di kota-kota besar, kawasan ini biasanya identik dengan “distrik keuangan” (atau “kawasan finansial”) di kota tersebut.
  • Shopping center, suatu tempat yang berfungsi sebagai tempat perdagangan eceran atau retail yang lokasinya digabung dalam satu bangunan atau komplek.

Contoh Bisnis Retail

Jika kamu sedang ingin membuat model bisnis retail, berikut adalah contoh dari beberapa bidang usaha yang bisa dilakukan.

1. Toserba

Jenis usaha retail yang satu ini merupakan jenis retail yang paling banyak ada dan diperlukan oleh masyarakat.

Hal ini lantaran jenis usaha ini menjual beragam kebutuhan pokok masyarakat mulai dari beras, telur, bahan pangan, dan berbagai perabotan rumah tangga.

2. Toko Baju

Selain jenis toserba, toko baju juga termasuk sebagai jenis retail yang banyak ditemui hampir di semua pasar sampai ke ujung pelosok.

Hadirnya toko baju membantu masyarakat dalam kebutuhan sandang yang merupakan salah satu dari kebutuhan pokok.

3. Toko Material

Jenis usaha retail yang satu ini hampir selalu ada di berbagai daerah. Toko material menjual berbagai keperluan pembangunan seperti pasir, semen, keramik, dan sebagainya.

4. Toko Elektronik

Toko elektronik termasuk menjadi salah satu toko ritel pokok yang ada di suatu daerah.

Bagaimana tidak, listrik saat ini telah menjadi kebutuhan primer. Mulai dari kabel, lampu, hingga beragam benda elektronik dan gadget lainnya.

5. Bengkel

Pertumbuhan indutsri otomotif menyebabkan usaha retail jenis bengkel hadir di tengah masyarakat.

Bengkel melayani beragam perawatan berkendara yang memudahkan pemilik tidak perlu khawatir lagi kalau kendaraannya bermasalah.

6. Jualan Online

Munculnya marketplace online membuat bisnis jenis ini sangat menjamur saat ini.

Jenis usaha ini terbilang mudah karena hampir tidak mengeluarkan modal untuk restore produk, mempunyai lokasi jualan.

Anda hanya perlu berdiam diri mengunggah produk jualan kamu di marketplace seperti facebook, ig, maupun lainnya.

7. Kedai kopi

Di lingkungan perkotaan, kedai kopi merupakan jenis bidang usaha retail yang sangat laris manis.

Seringkali orang ingin datang rapat maupun hanya sekedar ngobrol berlama-lama. Dan hal ini hanya bisa dilakukan dengan nyaman di sebuah kedai kopi atau cafe.

8. Klinik kecantikan

Tuntuan akan penampilan yang good looking menyebabkan bisnis di bidang kecantikan sangat laris manis.

Hal inilah yang menyebabkan menjamurnya klinik kecantikan di beberapa daerah. Di klinik kecantikan kamu bisa memanjakan diri melalui perawatan maupun mempercantik diri dengan hiasan make up.

Selain itu, kini banyak sekali ritel memanfaatkan platform digital dan menjual produk mereka secara online, karena itu ritel online juga menjadi jenis ritel yang sangat berkembang dalam beberapa waktu belakangan.

Perkembangan Bisnis Ritel di Indonesia

Pandemi Covid-19 memang sempat berdampak terhadap pertumbuhan sektor retail di Indonesia karena menurunnya daya beli masyarakat di masa awal pandemi.

Akan tetapi, Covid-19 membuat bisnis retail membangun strategi yang lebih baik sehingga bisa tetap bertahan walaupun di tengah hantaman pandemi dengan mengoptimalkan platform online mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa retail merupakan salah satu sektor bisnis yang sangat potensial dan bisa bertahan dalam jangka panjang asalkan peritel dapat menyediakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dalam beberapa waktu belakangan, kita bisa melihat banyak sekali ritel-ritel potensial baru membuka cabang di Indonesia mengingat ekonomi kita yang kian pulih seperti semula.

Apabila kamu ingin memulai bisnis ritel, kamu harus melakukan analisis pasar yang tepat dan memiliki kemampuan mengatur bisnis agar kamu bisa membangun bisnis ritel yang bisa memenuhi kebutuhan pasar.

Apabila kamu belum memiliki kemampuan untuk melakukan ini, maka kamu bisa mulai dengan ikut patungan membangun bisnis ritel potensial yang akan dikelola profesional di LandX hanya dengan 1 juta saja.

Setelah ikut patungan, bisnis kamu akan dikelola oleh tim profesional dan sebagai investor kamu akan mendapatkan dividen sesuai dengan besar keuntungan yang dihasilkan dari bisnis tersebut.

Sekarang, di LandX sedang listing Ximivogue yang merupakan salah satu bisnis retail potensial dengan skala global.

Di LandX cuma dengan modal 1 juta kamu jadi pemilik 2 cabang Ximivogue dengan potensi keuntungan yang sangat menjanjikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *