Jenis – jenis Bisnis e-Commerce
√ Potensial! 7 Jenis Bisnis e-Commerce yang Menjamur di Indonesia
Apa saja jenis-jenis serta bentuk bisnis e-commerce yang ada di Indonesia? Yuk kita bahas satu persatu
Layanan digital yang menjamur saat ini memiliki banyak keunggulan untuk menjadikan sesuatu yang rumit menjadi lebih mudah dan cepat.
Dan ini berlaku juga di dunia bisnis. Kehadiran layanan digital menjadikan setiap kegiatan transaksi baik itu promosi, penjualan, pembelian, dan pemasaran produk atau jasa dapat dilakukan secara elektronik atau lebih dikenal sebagai bisnis jenis e-commerce
Melalui sistem e-commerce produsen dapat menawarkan produk atau jasanya tanpa bertemu secara langsung dengan konsumen.
Begitupun dengan konsumen yang dapat memilih dan membeli produk tanpa melihatnya secara langsung terlebih dahulu.
Menurut laporan PPRO, perusahaan layanan pembayaran terkemuka di dunia, tentang pembayaran dan perdagangan online tahun 2018, Indonesia memiliki pertumbuhan tertinggi dibandingkan negara-negara lain yaitu sebesar 78% tahun.
Oleh karenanya sangat menguntungkan jika dapat mengikuti tren bisnis ini.
Akan tetapi akan sangat sulit jika tidak mengetahui ilmu dasarnya. Mungkin masyarakat hanya mengenal e-commerce sebatas toko-toko online tempat menjual barang kebutuhan.
Namun ternyata jenis-jenis e-commerce lebih luas daripada itu. Jenis-jenis e-commerce lainnya memiliki lebih banyak pihak baik sebagai produsen maupun konsumen.
Jenis Jenis E-Commerce
Memahami jenis-jenis e-commerce akan membantu Anda untuk dapat mengikuti tren bisnis serta memperluas usaha yang sedang dirintis.
Apa saja jenis-jenis bisnis e-commerce tersebut? Berikut penjelasannya.
1. Business-to-Administration (B2A)
Business-to-Administration (B2A) atau yang bisa dikenal sebagai Business-to-Government (B2G) adalah jenis e-commerce yang menjual produk atau jasa kepada lembaga pemerintah.
Nantinya pihak bisnis akan menawarkan berbagai jenis produk yang dibutuhkan untuk operasionalisasi dan proyek pemerintah.
2. Consumer-to-Administration (C2A)
Transaksi jenis ini dilakukan dengan mengajukan tender. Selain itu ada pula jenis Consumer-to-Administration (C2A) atau Consumer-to-Governemnt (C2G) yang merupakan proses transasksi elektronik yang dilakukan oleh individu kepada lembaga pemerintah.
Sebagai contoh adalah pembayaran pajak, iuran BPJS dan lain sebagainya dari individu kepada pemerintah.
Kedua jenis bisnis e-commerce B2A dan C2A mempunyai tujuan yang sama yakni untuk meningkatkan efisiensi dan kemudahan penggunaan layanan baik pemerintah maupun individu dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi.
Bedanya penerapan C2A dengan B2A adalah pada pihak individu-pemerintah/administrasi publik dan perusahaan-administrasi publik/pemerintah.
3. Business-to-Business (B2B)
Jenis e-commerce yang satu ini merupakan yang paling besar karena meliputi transaksi yang dilakukan antar perusahaan atau jenis usaha.
B2B adalah transaksi baik secara elektronik maupun fisik antara bisnis yang satu dengan bisnis lainnya.
Konsumen dari penjualan barang dan jasa ini merupakan sebuah grup atau kelompok yang menjalankan bisnis dan bukan konsumen perorangan.
Salah satu contoh mudahnya adalah jika bisnis Anda menjadi produsen bahan baku kulit sintetis untuk usaha pembuatan tas dan sepatu.
Jenis B2B menyediakan volume kebutuhan barang dan jasa yang besar sehingga pelakunya membutuhkan banyak biaya untuk menjalankan bisnisnya. Dan tentu saja resikonya juga cukup besar.
Oleh karena itu, pelaku bisnis B2B biasanya menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email dalam proses transaksi, pemberian informasi serta konsultasi yang berkaitan dengan barang atau jasa yang ditawarkan.
EDI (Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya.
Jurnal merupakan salah satu bentuk B2B, di mana target audience Jurnal adalah pengusaha atau pemilik bisnis yang membutuhkan jasa pembukuan dan akuntansi.
Dengan Jurnal, pengusaha dapat lebih mudah mengelola keuangan bisnis kapan dan di mana saja, serta membuat laporan keuangan lebih mudah, aman, dan tepercaya.
Selain itu, tersedia juga integrasi marketplace serta aplikasi kasir maupun point of sales (POS) yang bisa membantu dalam transaksi bisnis.
4. Business-to-Consumers (B2C)
Business-to-Consumers (B2C) adalah jenis bisnis e-commerce yang paling umum dan paling dikenal oleh masyarakat.
Jika B2B memasarkan barang dan jasa kepada perusahaan lain maka B2C adalah proses transaksi yang dilakukan antara produsen barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir.
Business-to-Consumers layaknya toko ritel yang memiliki produk eceran untuk dijual dan gudang untuk stok barang.
Yang membedakannya dengan toko ritel biasa adalah proses transaksi ini dilakukan secara online. B2C lebih mudah dan dinamis sehingga mampu berkembang dengan sangat cepat.
Kemudahan membangun website membuat banyak sekali toko virtual yang tersebar di dunia maya.
Ini yang menyebabkan persaingan di dalam bisnis e-commerce jenis ini sangat ketat dan cenderung tidak merata.
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan toko ritel biasa, B2C memberikan informasi yang lebih banyak, harga yang lebih murah, serta proses jual beli dan pengiriman yang cepat kepada konsumen.
Contoh bisnis B2C yang cukup populer di Indonesia adalah Lazada, Amazon, Ebay, Traveloka, Berrybenka dan lain sebagainya.
5. Consumer-to-Business (C2B)
Seperti namanya, di dalam jenis Consumer-to-Business (C2B) transaksi jual beli produk atau jasa dilakukan dari konsumen kepada perusahaan.
Ini adalah kebalikan penuh dari jenis B2C yang telah dijelaskan sebelumnya. Dalam jenis ini individu menawarkan produk atau jasa terhadap perusahaan yang membutuhkan dan siap untuk membelinya.
Contoh mudahnya adalah para content writer yang menawarkan kemampuannya untuk menulis kepada perusahaan yang membutuhkan.
Situs e-commerce pengadopsi jenis C2B yang populer adalah freelancer.com. ini adalah website yang menjadi wadah bagi para freelance dari berbagai bidang untuk menawarkan keahlian masing-masing.
Pada website ini perusahaan akan menyebutkan kebutuhan mereka, memberikan kualifikasi yang diperlukan dan upah yang disediakan.
Setelah itu para freelance yang memenuhi kualifikasi dapat melakukan promosi tentang kemampuan mereka dan melakukan penawaran upah. Selanjutnya perusahaan memilih siapapun yang menarik bagi mereka.
6. Consumer-to-Consumer (C2C)
Selain B2C, Consumer-to-Consumer juga termasuk jenis model bisnis e-commerce yang populer.
C2C adalah transaksi barang atau jasa yang dilakukan dari konsumen kepada konsumen. C2C terbagi atas dua model yakni marketplace dan classifed.
Di dalam model marketplace, konsumen sebagai penyedia barang dan jasa membutuhkan sebuah platform sebagai wadah transaksi.
Di dalam platform tersebut, konsumen yang bertindak sebagi penjual dapat mem-posting berbagai produk untuk dibeli oleh konsumen lainnya.
Contoh platform C2C yang sudah terkenal di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan sebagainya.
Untuk model classified yang memberikan kebebasan terhadap penjual dan pembeli untuk bertransaksi secara langsung.
Website yang tersedia hanya berfungsi untuk mempertemukan antara penjual dan pembeli namun tidak memfasilitasi transaksi jual beli online.
Metode transaksi yang kerap dilakukan ada melalui cash on delivery atau COD. Website untuk model classified yang terkenal di Indonesia yakni OLX dan Kaskus.
7. Online-to-Offline (O2O)
Ini adalah jenis bisnis baru di mana produsen menggunakan dua saluran baik itu online maupun offline.
Pihak produsen akan melakukan promosi, menemukan konsumen, menarik konsumen serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap produk dan layanan melalui jaringan online
yang kemudian diteruskan dengan melakukan pembelian di toko offline. Selain itu, jenis O2O juga berhubungan dengan aktivitas pemesanan secara onine dan melakukan pengambilan barang di toko offline.
Jenis ini banyak digunakan pada sektor transportasi seperti Gojek dan Grab serta akomodasi seperti Airbnb, Airy, dan lain sebagainya.
Bentuk Bisnis E-Commerce di Indonesia
Berikut adalah 5 bentuk bisnis e-commerce yang ada di Indonesia.
1. Classified atau Daftar Iklan Baris
Daftar iklan baris merupakan bisnis e-commerce yang paling sederhana dari bentuk ecommerce yang lainnya. Sistem bisnis ini yakni penyedia jasa iklan baris bertindak sebagai perantara antara penjual dan pembeli.
Jadi penyedia jasa tidak terlibat langsung dalam proses jual beli.
Pihak penjual dapat menjual produknya kapan pun dan Anda sebagai pelaku bisnis e-commerce atau penyedia jasa akan mendapatkan keuntungan atas pemasangan iklan pada websitenya.
Contoh metode transaksi ini yang sangat terkenal adalah COD (cash on delivery).
2. Marketplace C2C
Model marketplace C2C atau Customer to Customer hampir sama dengan daftar iklan bisnis.
Bedanya, pada model ini pelaku bisnis e-commerce tidak hanya mempromosikan produk penjual saja tetapi juga memberikan layanan transaksi keuangan secara online.
Layanan ini disebut dengan layanan escrow atau rekening pihak ketiga dengan tujuan menjamin keamanan transaksi.
Uang yang sudah ditransfer oleh pembeli akan disimpan pada rekening pihak ketiga, dan penjual akan menerima uang tersebut jika pembeli sudah menerima barang atau produk yang dibeli dan jika transaksi gagal atau bermasalah maka uang akan dikembalikan kepada pembeli.
3. Shopping mall
Shopping mall ini mirip dengan sistem marketplace, tetapi pihak yang berjualan di e-commerce bentuk ini adalah brand yang besar dan ternama atau memenuhi persyaratan tertentu karena sistem ini akan melakukan verifikasi terlebih dahulu dengan ketat.
Sementara nantinya pelaku bisnis e-commerce akan mengambil keuntungan dari komisi penjual.
Oleh karena itu, brand yang boleh masuk dalam model bisnis ini harus yang besar atau ternama agar si pelaku mendapatkan keuntungan yang besar juga.
4. Toko Online B2C
Model bisnis ini juga termasuk sederhana, di mana pihak e-commerce menjual produk dagangannya sendiri secara online. Dengan kata lain seperti online shop yang kita kenal.
Karena dilakukan sendiri, maka pelaku usaha akan mendapatkan keuntungan penjualannya secara penuh dan juga memiliki kebebasan.
Namun, untuk menjalankan model ini Anda harus mengelola website, membeli domain dan meng-handle semua transaksi sendiri. Selain itu, modal yang dibutuhkan juga lebih besar.
5. Toko Online Social Media
Model e-commerce ini pasti sangat familiar untuk Anda. Toko online di social media merupakan hal yang sangat umum di Indonesia.
Facebook dan Instagram merupakan social media yang paling banyak digunakan untuk menjual produk secara online.
Cara membuat toko online di social media juga sangat mudah. Jika Anda pemula, model bisnis e-commerce ini sangat cocok untuk Anda.
Peluangnya pun sangat besar, karena hampir semua masyarakat kini memiliki social media. Selain modalnya yang kecil, sistem penjualan lewat social media juga mudah, fleksibel sehingga tidak repot.
5 Produk Paling Laris di Bisnis e-Commerce
Ingin tahu barang apa saja yang dicari konsumen dan paling laris dijual di lapak e-commerce? Di bawah ini kita merangkumkannya untuk Anda.
a. Gadget
Produk ini menempati peringkat teratas dalam pencarian produk di lapak e-commerce. Gadget menjadi barang penting yang selalu dibutuhkan banyak orang saat ini, karena hampir setiap orang hampir tidak bisa hidup tanpa gadget.
Dari bisnis, sampai bersosialisasi semua dilakukan melalui dunia digital yang terhubung melalui gadget, maka tidak heran jika barang yang satu ini menjadi produk paling laris di lapak e-commerce saat ini.
b. Fashion
Perubahan tren fashion yang cepat dan banyaknya jenis fashion yang bisa dipilih, membuat produk fashion ini selalu dinamis dan secara terus menerus dibutuhkan oleh banyak konsumen.
Produk fashion menempati peringkat kedua setelah gadget dalam pencarian di lapak e-commerce.
Jika ingin menjadikan produk fashion sebagai ide bisnis, maka pastikan Anda menentukan jenis fashion apa yang ingin Anda Jual, apakah busana formal atau casual, untuk anak-anak atau dewasa, untuk pria atau wanita.
c. Perlengkapan Rumah Tangga
Biasanya produk jenis ini menjadi sasaran konsumen kalangan wanita bahkan pasangan muda untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Perlengkapan rumah tangga ini selain memiliki banyak varian jenis juga memiliki banyak varian harga yang bisa disesuaikan dengan kualitas dan dana yang dimiliki oleh konsumen.
Jika ingin menjadikan salah satu produk paling laris di e-commerce ini sebagai ide bisnis Anda, maka pastikan untuk menentukan jenis dan level harga yang ingin dipasarkan sehingga sesuai dengan sasaran konsumen yang ingin Anda bidik.
d. Produk Kesehatan
Kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin hari semakin meningkat. Terlihat di pencarian dalam lapak e-commerce, produk kesehatan banyak dibutuhkan.
Produk kesehatan yang laris manis dijual di lapak e-commerce misalnya ramuan tradisional, madu, dan semua jenis pengobatan berbahan herbal alami.
Jika Anda juga tertarik dengan ide bisnis ini dan ingin menjualnya, pastikan produk yang Anda miliki sudah mengantongi sertifikasi layak dari BPOM dan Departemen Kesehatan agar keamanannya terjamin dan tidak menimbulkan keraguan bagi konsumen untuk mengkonsumsinya.
e. Produk Kecantikan
Berbagai produk kecantikan seperti lotion, cream, vitamin, dan lainnya banyak ditemukan di lapak e-commerce dan selalu laris manis terjual. Mulai dari produk lokal hingga impor banyak ditemukan di lapak tersebut dan tidak pernah sepi peminat.
Jika ingin menjadikan produk kecantikan sebagai peluang bisnis Anda, pastikan untuk menawarkan produk kecantikan dari brand yang sudah dikenal luas dengan izin keamanan produk yang sudah disahkan lembaga terkait agar tidak menimbulkan dampak merugikan pada konsumen dan terhindar dari komplain konsumen.
Berdasarkan penjelasan di atas, setiap jenis mempunyai model dan manfaatnya masing-masing. Perlu dilakukan analisis yang lebih jauh untuk mengetahui jenis bisnis mana yang sesuai untuk Anda.
Kelola Bisnis E-Commerce dengan Aplikasi Keuangan Jurnal
Itulah beberapa bentuk dan jenis bisnis e-commerce yang harus Anda ketahui.
Menjalankan bisnis e-commerce memiliki banyak manfaat, baik bagi penjual maupun pembeli, seperti bisa diakses kapan saja dan di mana saja, lebih cepat dan mudah mencari produk, menghemat biaya dan waktu perjalanan, dan sistem pembayaran yang mudah.
Apapun bisnis yang dipilih, Anda harus membuat laporan keuangan agar mengetahui kondisi dengan tepat. Untuk memudahkan Anda mengelola laporan keuangan bisnis, Anda dapat menggunakan software akuntansi.
Salah satu software akuntansi yang mudah dan dapat membantu Anda adalah Jurnal.
Jurnal merupakan software akuntansi online atau accounting software untuk mengelola keuangan di perusahaan Anda secara lebih praktis. Dengan fitur yang lengkap mulai dari invoicing hingga rekonsiliasi bank memberikan kebutuhan bisnis Anda.
Selain itu Jurnal juga merupakan software akuntansi yang sering digunakan di perusahaan. Manfaatkan juga aplikasi pembukuan android untuk membantu proses pembukuan Anda.
Semoga bermanfaat!