Prinsip Etika Bisnis
√ Pentingnya Prinsip Etika Bisnis Bagi Kemajuan Usaha Anda
Dalam kegiatan komersial atau bisnis tentunya dibutuhkan pula adanya etika terkait hal tersebut. Jenis etika ini kerap disebut dengan etika bisnis. Apa saja etika bisnis yang dimaksud? Mari kita simak ulasan singkatnya berikut ini.
Pengertian Etika Bisnis
Apa itu etika bisnis? Etika bisnis merupakan pedoman atau acuan bagi kehidupan suatu perusahaan.
Etika bisnis merupakan studi tentang kebijakan dan praktik bisnis yang sesuai dengan subjek bisnis atau suatu hal dalam bisnis yang berpotensi pada kontroversi.
Etika bisnis ini menyangkut bagaimana tata kelola perusahaan, pelanggaran relasional kerja atau nepotisme, penyuapan, diskriminasi, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dan tanggung jawab fidusia.
Secara hukum, etika bisnis di tiap negara juga telah diatur dalam pedoman dasar tertentu yang telah disetujui secara publik.
Ide tentang adanya etika bisnis muncul secara umum di Amerika Serikat pada 1970-an di mana praktik-praktik bisnis komersial mulai dibuka tanpa diskriminasi dan batasan lain.
Saat itu, prinsip utama etika bisnis didasarkan pada kajian-kajian akademis tentang bagaimana suatu bisnis dioperasikan dengan tepat. Berbagai penelitian dan studi praktis dilakukan untuk mengetahui fungsionalitas bisnis maupun operasionalnya secara etis.
Di masa-masa itu, etika bisnis umumnya menyoroti tentang adanya skandal pekerja anak dan kondisi pekerja yang buruk dalam hal kesejahteraan. Hal ini kemudian mendorong berbagai perbaikan dalam praktik perburuhan dan bisnis secara umum, selepas era perbudakan di masa lampau.
Pengintegrasian etika bisnis dalam setiap aspek komersial kemudian mulai dikembangkan oleh berbagai negara dengan penerapan aturan yang baku terkait jam kerja, gaji, hingga jaminan sosial. Tak hanya itu, etika bisnis juga mengacu pada bagaimana relasi antar badan usaha dilakukan secara legal di atas hukum.
Meski kemudian, etika bisnis tetap berada dalam bayang-bayang ketidakpatuhan antar pelaku bisnis lewat berbagai kepentingan politis yang melatarbelakanginya.
Prinsip Etika Bisnis
Etika bisnis memiliki beberapa prinsip yang dapat diacu dalam segala aktivitas bisnis.
Dalam praktiknya, etika bisnis memiliki dasar prinsip-prinsip yang cukup kuat dan bertujuan logis untuk mengarahkan bisnis ke tujuan mulia. Adapun beberapa prinsip etika bisnis tersebut antara lain adalah sebagai berikut,
1. Prinsip Hati Nurani dan Kemanusiaan
Prinsip etika bisnis yang utama adalah kemanusiaan dan hati nurani. Hal ini berarti bahwa dalam setiap usaha komersial harus didasarkan pada perasaan seseorang dalam penentuan peran dan perilaku tertentu dan tidak mementingkan keuntungan pribadi.
Prinsip utama ini dilakukan agar setiap orang tetap menjalankan bisnis sembari tetap mendapatkan kehormatannya sebagai manusia di mata manusia lain.
Oleh karena itu dalam hal pendirian atau operasional bisnis diharapkan setiap usaha memberi perhatian lebih pada aspek kemanusiaan, baik secara internal maupun eksternal.
2. Prinsip Rasionalitas dan Komitmen
Prinsip rasionalitas merupakan prinsip etika bisnis yang didasarkan oleh kode etik bisnis yang diikuti oleh pengusaha untuk menganalisis dan mengevaluasi aspek baik/buruk atau benar/salah dalam tindakan bisnisnya. Tindakan bisnis ini meliputi etika dalam transaksi bisnis maupun operasional lain hingga relasi yang sebisa mungkin dilakukan secara taat hukum.
Aspek rasionalitas juga didukung oleh prinsip komitmen yang dilakukan oleh setiap pengusaha atau pelaku bisnis untuk memenuhi komitmennya pada perusahaan, orang lain, dan dirinya sendiri. Komitmen ini bisa diacu dalam tindakan jujur dan tanggung jawab dalam setiap aktivitas bisnis yang dijalani seorang pelaku bisnis.
3. Prinsip Kerja Sama dan Komunikasi
Kerja sama dan komunikasi merupakan salah satu prinsip utama dari etika bisnis. Prinsip etika bisnis yang selanjutnya adalah menyangkut hubungan dua pihak atau lebih dan proses komunikasinya.
Dalam sebuah usaha, terdapat kesempatan atau kebutuhan untuk salih membangun relasi untuk berbagai kepentingan. Hal ini perlu dilakukan secara etis dengan kaidah-kaidah etika bisnis tertentu sesuai yang disepakati secara hukum.
Oleh karena itu, setiap komunikasi dilakukan dengan jelas, terbuka, dan legal secara hukum. Begitu pula, kerjasama bisnis secara prinsip etika bisnis juga harus mengacu pada norma dan etika di mana kedua belah pihak atau lebih dapat menyepakati secara terbuka dan bebas dari tekanan apa pun.
4. Prinsip Kemajemukan dan Transparansi
Dalam setiap praktik bisnis, etika bisnis utama yang harus diacu adalah prinsip kemajemukan. Prinsip ini berarti bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang memiliki kapasitas atau kemampuan yang sama.
Hal ini tentu saja menjadi pertimbangan bagi setiap pengusaha untuk tidak meletakkan segala hal secara pukul rata, baik dalam praktik bisnis maupun pengambilan keputusan.
Pengusaha perlu mengikuti proses kerja yang wajar terhadap setiap karyawan atau kolega tanpa memberi penghakiman atas kemampuan atau latar belakang seseorang.
Begitu pula, dalam praktik bisnis juga harus menjunjung tinggi prinsip transparansi, sehingga kegiatan bisnis dan informasinya dapat diakses oleh para pemangku kepentingan untuk keperluan pengelolaan dan sebagainya.
Manfaat Penerapan Etika Bisnis
Salah satu manfaat utama dari implementasi etika bisnis adalah menghindarkan perusahaan dari tuntutan hukum.
Penerapan etika bisnis dalam setiap perusahaan atau badan usaha secara umum dapat berguna atau bermanfaat untuk beberapa hal yang adalah sebagai berikut,
- Terhindar dari permasalah hukum
- Mendapat keunggulan kompetitif di mata pelanggan
- Menjadi nilai jual unik bagi produk atau layanan perusahaan
- Meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan karyawan
- Meningkatkan produktivitas karyawan
- Menarik banyak investor
Secara umum, etika bisnis yang dijalankan atau diterapkan dengan baik mampu mendukung retensi karyawan sehingga mereka dapat bekerja secara produktif. Hal ini akan berdampak pula terhadap kinerja dan operasional perusahaan serta secara eksternal yaitu kepercayaan pelanggan atau publik.
Dari semua hal ini, pokok utama dari etika bisnis adalah menarik banyak investor karena profesionalitas dan kepercayaan tinggi terhadap perusahaan tersebut.
Tujuan Etika Bisnis
Etika bisnis bertujuan untuk menjadi pedoman moral bagi segala aspek dalam suatu perusahaan. Jika disederhanakan, tujuan dari adanya etika bisnis dalam suatu perusahaan adalah untuk memastikan sikap moral yang konsisten di dalam internal perusahaan itu sendiri.
Setelahnya, etika bisnis yang diimplementasikan dengan baik akan mengembangkan kepercayaan publik terhadap perusahaan terkait. Adanya etika bisnis juga dapat mengelola perilaku para pegawai dari tingkat karyawan baru, staf, manajemen, hingga eksekutif.
Semua orang memiliki hak untuk mendapatkan kehormatan, keadilan, dan kejujuran dari orang lain di suatu perusahaan yang menjunjung tinggi etika bisnis.
Contoh Etika Bisnis Sederhana
Implementasi CSR adalah salah satu penerapan etika bisnis oleh perusahaan industri. Etika bisnis akhirnya akan menjadi semacam acuan atau pegangan bagi setiap perusahaan yang akan dijalankan secara simultan dan terus dievaluasi. Etika bisnis umumnya dipublikasikan lewat penetapan kode etik atau standar etika di perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari etika bisnis sederhana yang umum dijumpai di berbagai perusahaan,
1. Memiliki Rasa Hormat Terhadap Rekan Kerja
Pemberian rasa hormat bagi rekan kerja bukan berarti penghormatan yang terlalu berlebihan. Hal ini merupakan etika bisnis yang paling sederhana untuk dilakukan. Pemberian rasa hormat dapat dilakukan dengan memperlakukan rekan kerja secara profesional dan tidak melecehkan mereka baik secara verbal maupun fisik.
Rasa hormat diberikan untuk membangun relasi yang baik antara rekan kerja, sehingga potensi produktivitas dan kerja tim akan meningkat. Begitu pula hal ini dilakukan dengan tujuan agar orang lain juga menghormati kita seperti kita menghormati mereka.
2. Kode Etik Berpakaian
Mematuhi kode etik berpakaian adalah salah satu penerapan etika bisnis di tempat kerja. Beberapa perusahaan memiliki kode etik berpakaian yang berbeda-beda. Bagi perusahaan yang bersifat formal bisnis umumnya pakaian yang dianjurkan bagi para karyawan adalah pakaian formal bisnis seperti kemeja, celana kain, sepatu formal, hingga berdasi dan berjas.
Namun, di beberapa perusahaan dengan fleksibilitas kerja yang tinggi seperti dunia startup atau lainnya secara umum memberi keluwesan berpakaian secara sopan dan santai meski tetap formal di beberapa hal atau kepentingan. Hal ini merupakan etika bisnis dasar yang dilakukan untuk menghargai orang lain maupun citra perusahaan itu sendiri.
3. Etika untuk Melindungi Pelapor Pelecehan atau Pelanggaran
Bagi beberapa perusahaan, etika bisnis jenis ini sudah diterapkan untuk mengurangi adanya risiko lebih lanjut dari pelecehan seksual atau pelanggaran hukum seperti penyuapan hingga penyalahgunaan jabatan maupun konflik kepentingan. Keberadaan whistleblower pada umumnya ditakuti karena dapat memicu perundungan dan sebagainya.
Namun, di era keterbukaan informasi ini perusahaan juga dituntut secara etis untuk melindungi pelapor dan melakukan evaluasi atau penyelidikan internal terkait laporan-laporan pelanggaran ini.
Informasi dan pelanggaran yang terjadi secara internal pun diharapkan tetap berada dalam ranah internal kecuali jika pelanggaran tersebut masuk dalam ranah pidana.
4. Bertanggung Jawab Terhadap Lingkungan dan Masyarakat Sekitar
Etika bisnis lainnya yang bersifat eksternal adalah tanggung jawab perusahaan secara aktif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Hal ini dapat dilakukan dengan adanya corporate social responsibility (CSR) atau kegiatan lain yang dapat mengembangkan ekonomi atau kesejahteraan masyarakat sekitar jika perusahaan itu merupakan industri dengan potensi polusi atau gangguan terhadap masyarakat setempat.
Demikian beberapa contoh etika bisnis di berbagai perusahaan yang umum ditemukan. Secara umum, etika bisnis dapat menuntun perusahaan untuk mencapai tujuan dengan tetap mengamalkan moral dan perilaku dengan standar baik.
Oleh karena itu, keberadaan etika bisnis dapat menunjang perkembangan perusahaan dan citra mereka di hadapan masyarakat maupun investor.